Sabtu, 04 Februari 2012

Komunis juga punya Hak Hidup di Bumi Indonesia

1. Dilihat dari Perjuangannya dan dokumennya, PRD yang berusaha untuk memperjuangkan demokrasi yang sejati di Indonesia yang berbasiskan pada kedaulatan rakyat (sambutan berdirinya Partai Rakyat Demokratik dari Persatuan Rakyat Demokratik; Manifesto PRD dan AD/ART), yang menurut PRD, hanya bisa di capai dengan perjuangan pencabutan 5 UU Politik !

2. Berdasarkan Dokumen PRD, Partai Rakyat Demokratik tidak ada sangkut pautnya dengan Partai Komunis Indonesia ( yang berazaskan Marxisme Leninisme). PRD tidak berazaskan pada Komunisme,atau Marxisme Leninisme, melainkan pada Sosial Demokrasi Kerakyatan!

3. Persoalan Komunisme di Indonesia, bagaimanapun tidak bisa dipungkiri dan dihapus dari sejarah perjuangan bangsa (oleh siapapun juga, walaupun itu PRD), bahwa kaum komunis Indonesia ikut berjuang bersama kaum nasionalis dan kaum agama,-- melawan Kolonialisme Belanda dan Fascisme Jepang !

4. Data sejarah yang diketahui oleh umum tentang PKI 1926, PKI 1948 dan PKI 1965, masih merupakan kabut misteri yang belum terungkap (ditutup secara sengaja)secara nyata dan faktual. Sejarah yang diketahui telah didistorsi, dimanipulasi bahkan diputar balikkan untuk kepentingan politik tertentu. Sehingga menyulitkan generasi berikutnya (yaitu generasi muda untuk percaya secara nyata terhadap data sejarah yang dipakai sekarang) Bau busuk dari keculasan ini sudah mulai merebak di setiap hidung generasi muda !

5. Bahwa, pada tahun 1965, terjadi pembantaian rakyat besar-besaran (3 juta rakyat : Sarwo Edi)dan sebagian besar yang tewas adalah kaum komunis, sosialis bahkan nasionalis yang juga sebagai rakyat Indonesia !

6. Belum pernah ada di muka bumi ini sebuah kekuasaan yang mengatas namakan Komunisme, karena secara ideologis,-- komunisme adalah sebuah tahapan akhir dari masyarakat secara internasional, yang telah menghilangkan batas batas negara, menghilangkan eksploitasi manusia atas manusia dan manusia hidup secara modern menghargai hak-hak pribadi dah hak-hak kolektif (rakyat)!

7. Rezim-rezim yang ada adalah rezim-rezim yang berusaha masuk ketahapan masyarakat sosialis, yang mengatur cara produksi dan alat produksi yang berguna bagi rakyat pekerja. Kegagalan dan keberhasilan yang dihadapi adalah relatif karena bagaimanapun, sebagai sebuah tahapan perkembangan pasti akan berhadapan dengan halangan secara nasional aupun internasional (dengan berbagai aspek ideologi/politiknya) baik secara ekonomi maupun politik !

8. Kegagalan dan tumbangnya perjuangan menuju masyarakat sosialis merupakan persoalan ilmu pengetahuan, bukan merupakan kesalahan ideologi itu sendiri sebagi sebuah cita-cita. Karena takdir sejarah perkembangan umat manusia adalah menuju ke masyarakat yang lebih baik dan lebih adil, maka adalah tugas ilmu pengetahuan untuk mewujudkan takdir sejarah tersebut !

9. Sosialisme ataupun Komunisme adalah produk dari ilmu pengetahuan, untuk di gunakan oleh umat manusia secara ilmiah dan konsekwen. Seperti halnya Agama-agama di dunia baik itu Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu memiliki tujuan kebaikan dan keadilan bagi umat manusia diseluruh dunia. Demikian halnya dengan Sosialisme dan Komunisme, yang merupakan cara pandang, cita-cita dan alat perjuangan yang merupakan kesimpulan-kesimpulan ilmiah dari perkembangan sejarah,--bertujuan sama dengan yang dikehendaki oleh agama-agama didunia. Karenanya tidak ada alasan untuk mempertentangkan keyakinan-keyakinan, agama-agama dan ideologi sosialisme dan komunisme itu sendiri. Karena Sosialisme dan komunisme bersifat melengkapi peran agama-agama untuk mewujudkan satu dunia, dunia umat manusia yang lebih adil. Pada tahapan sosialis penghasilan masyarakat secara perseorangan didapat sesuai dengan hasil(nilai) kerjanya. Pada tahapan masyarakat komunis penghasilan masyarakat secara perseorangan adalah sesuai dengan kebutuhannya. Apa yang diuraikan bahwa Agama adalah candu masyarakat, oleh K. Marx,-- adalah untuk berhadapan dengan agama katholik yang menjadi alat dari raja-raja dan kaum bangsawan feodal di zamannya, yang hidup diatas penderitaan rakyat eropah, dengan memberikan legitimasi penindasan dan penghisapan manusia atas manusia oleh kaum bangsawan dan raja-raja tersebut. Agama katholik dizaman itu telah dimanipulasi untuk kepentingan penguasa. Sesungguhnya tidak ada satu agamapun di muka bumi ini yang mengizinkan penindasan dan penghisapan manusia atas manusia yang lain !

10. Untuk menuju kemasyarakat yang lebih adil tersebut, maka perjuangan demokrasi adalah awal dan fondasi bagi rakyat. Karena demokrasi merupakan syarat untuk saling menghargai hak-hak pribadi secara individu dan hak-hak rakyat secara kolektif !

11. Faham Komunisme tidak pernah bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45 bahkan kaum komunis ikut membidani lahirnya Pancasila dan UUD 45. Karena itu tidak ada hal yang bertentangan dari Pancasila dan UUD 45 tersebut dengan faham sosialis ataupun komunis, sejauh Pancasila dan UUD 45 itu di jadikan pedoman secara konsekwen. Karena Pancasila dan UUD 45 menjamin secara konsekwen,--kehidupan faham sosialis dan komunis tersebut. Maka penolakan kemerdekaan berkembangnya faham sosialis dan komunis tersebut sebenarnya bertentangan, memanipulasi bahkan mengkhianati Pancasila dan UUD 45 !

11. Sudah saatnya bagi bangsa yang besar seperti Indonesia, untuk melakukan rekonsiliasi, agar tahapan demokratisasi sebagai sebuah keharusan,--didukung oleh semua pihak dan kalangan. Sudah seharusnya PRD dan semua pihak ikut mendorong rekonsiliasi nasional tersebut, yaitu bahwa orang berpaham komunis juga boleh hidup dan memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dengan yang lainnya. Karena generasi muda kedepan adalah sebuah generasi yang harus berhadapan dengan globalisasi, sebagai sebuah arus yang terbuka bagi demokratisasi ekonomi dan politik. Sudah saatnya bagi bangsa untuk hidup secara adil dan bebas dari rasa takut, agar dapat memperkuat konsolidasi bangsa. Sudah tidak semestinya generasi muda hidup diatas bangkai-bangkai sejarah masa silam yang dibangun untuk menakut-nakuti massa rakyat. Karena hal ini justru akan memperlemah konsolidasi bangsa !

12. Tidak seharusnya, sebagai sebuah bangsa kita tinggal dalam kepicikkan yang anti demokrasi,--atau demokrasi palsu, yang melarang, menekan hak-hak orang untuk memiliki keyakinan tertentu dalam hal ini sosialis dan Komunis. Karena demokrasi sejati di Indonesia haruslah bermakna : Kaum sosialis dan kaum komunis boleh hidup di negeri yang bernama Indonesia. Demokrasi memerlukan kedewasaan politik !

13. Ideologi sosialis dan komunis tidak dapat direkayasa atau dimanipulasi untuk di bunuh (seperti yang sudah-sudah),--selama penghisapan, jurang kemiskinan, penindasan hak-hak azasi,--sebagai konsekwensi dari kapitalisme terus dibiarkan berkembang.Kematian abadi bagi komunisme adalah pada saat manusia telah hidup tanpa penghisapan dan penindasan. Sosialisme dan komunisme di Indonesia, tidak akan pernah mati hanya dengan caci-maki, Kutukan, banjir darah atau runtuhnya rezim-rezim lama,-- yang mengatas namakan Pancasila dan UUD 45. Sementara kami : kaum buruh yang berupah rendah, kaum tani yang kehilangan tanah dan kaum miskin yang hina dina,--tidak punya hak ekonomi dan hak politik dalam ruang demokrasi, untuk menentukan nasib anak-anak kami !

14. Bagaimanapun demokrasi sebagai sebuah tahap yang harus dilewati oleh semua bangsa di muka bumi ini melahirkan kapitalisme yang akan terus menghisap rakyat khususnya kaum pekerja. Namun disisi lain kapitalisme melahirkan ilmu pengetahuan dan tehnologi sebagai syarat bagi masyarakat modern yang lebih maju. Namun sudah saatnya rakyat sadar bahwa ilmu pengetahuan dan tehnologi itu hadir karena keringat dan darah pengorbanan rakyat, khususnya kaum pekerja.Oleh karena itu adalah hak bagi rakyat dan kaum pekerja untuk menikmati hasl jerih payahnya, ilmu pengetahuan dan tehnologi yang modern,-- sebagai buah ranum dari kapitalisme itu sendiri. Hanya apabila rakyat berdaulat secara penuh (seperti yang tercantum didalam Pancasila, UUD 45 dan Sambutan/Manifesto PRD),--maka rakyat berkuasa untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi itu untuk kepentingannya, secara individu maupun kolektif !

15. Semakin demokratis sebuah bangsa, maka semakin ilmiah daya pikirnya, dan semakin tinggi kemampuan untuk toleran terhadap perbedaan-perbedaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakatnya, Karena perbedaan-perbedaan itulah yang menjadi tenaga pendorong bagi gairah hiup manusia untuk mewujudkan masyarakat makmur dan adil !

16. Secara agama, Tuhanlah yang berhak mengadili umatnya, atas perbuatan-perbuatannya di dunia fana. Kebenaran dan kemenangan bagi Rakyat pasti kan datang !

12 Nov 1996

Sumber: CSVI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar